Ha......ha......ha......!😆😆😆😆😆😆😆
Siapa sich yang bilang pintar?
Masa koruptor orang pintar?!?!
Pintar juga sich...........! (Pintar ngambil duit orang lain, masyarakat, bahkan negara)
Tapi sebenarnya bodoh dan tolol loh.....!
Mengapa disebut bodoh ?
Yach... gitulah, soalnya gini mengapa ia disebut bodoh karena ia tidak bisa mencari uang sendiri, mencari uang dari hasil keringat sendiri! BENARKAN.....?
Ya iyalah......!
Kl memang dia pintar, seharusnya bisa cari uang sendiri tanpa harus mengambil dan/atau melalui orang lain (Bisa masyarakat, atau badan hukum, bahkan negara).
Kebanyakan para koruptor menggunakan uang hasil korupsinya dibelikan kerumah yang mewah, kendaraan yang mewah, tanah yang luas,(itu dilakukan dengan terang-terangan).
Mungkin kl dalam istilah kerennya pencucian uang kali ya....!
Dia sebenarnya tahu hukum terus akan mengejarnya tapi dia tetap saja korupsi, BERATI DIA ORANG BODOH DAN TOLOL DONG?!?! Hmmm...........
Bukan hukum negara saja loh yang mengejarnya, tapi akhirat telah menunggunya.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-baqarah : 188
وَلا تَأْكُلُوا
أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ
لِتَأْكُلُوا فَرِيقاً مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْأِثْمِ وَأَنْتُمْ
تَعْلَمُونَ
Artinya:
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan)
harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta
benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ لَا تَخُونُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓاْ أَمَـٰنَـٰتِكُمۡ
وَأَنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. al-Anfal (8) : 27)
Rasulullah SAW bersabda (yang dalam bahasa
Indonesianya) :
“Sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang
tumbuh dari harta yang haram, neraka lebih pantas untuknya”( HR Ahmad dan ad-Darimi)
Sang koruptor berkata :
"UANGNYA TIDAK AKAN HABIS TUJUH TURUNAN "
Padahal uang korupsi saja sombong.
Pertanyaannya, apa memang begitu?
Kalau yang diatas menghendaki, dalam sekejap mata uangnya bisa habis.
Jadi gimana dengan turunannya?
Berfikirlah hei tukang korupsi.