/* Start http://www.cursors-4u.com */ * {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/food/foo-3/foo233.ani),url(http://cur.cursors-4u.net/food/foo-3/foo233.png), auto !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Dancing Banana Squire Sword And Shield

Minggu, 05 November 2017

CERAMAH TENTANG KORUPSI



Bismillahirrahmanirrahim
Selamat pagi…
Yang terhormat Bapak/Ibu Kepala Sekolah
Yang saya hormati bapak dan ibu guru beserta staff  tata usaha
Dan tak lupa teman-teman serta adik-adik yang saya cintai

Asalamu’alaikum Wr. Wb
Salam sejahtera untuk kita semua, semoga kita selalu dalam lindungan tuhan yang kuasa. Pada hari yang indah ini izinkan saya untuk ceramah dengan tema “KORUPSI”.
Apa yang langsung terlintas dipikiran para hadirin semua jika saya mengatakan “korupsi”?
Tentunya menjurus pada hal-hal yang negatif bukan. Sepertinya yang kita ketahui, bahwa korupsi secara sederhana adalah perbuatan memperkaya atau menguntungkan diri sendiri dengan menyalahgunakan jabatan yang dimiliki sehingga merugikan keuangan Negara.
Indonesia, Negara tercinta kita ini telah menjadi perbincangan dunia dikarenakan jumlah kasus korupsinya yang merajalela. Tidakkah kita merasa malu akan prestasi yang buruk ini?
Hadirin sekalian,
Jika kita berbicara tentang korupsi di Negara kita tercinta ini, maka tidak akan pernah ada habisnya. Selalu ada saja kejutan-kejutan yang dilakukan oleh para koruptor yang jelas sangat merugikan Negara.

Tindakan yang tidak terpuji ini sangat merugikan masyarakat bahkan rakyat kecil yang tak mengerti apa-apa. Hal yang lebih menyakitkan adalah bahwa kenyataannya telah banyak koruptor yang kasusnya sudah diketahui namun hukuman yang diberikan kepada mereka tidaklah sepadan dengan apa yang telah mereka lakukan. Korupsi bisa diibaratkan sebagai sel kanker yang sangat cepat menjalar dan merusak sel-sel baik yang lainnya.
Rasulullah saw pernah bersabda:
 مَنِ اسْتَعْمَلْنَاهُ مِنْكُمْ عَلَى عَمَل ، فَكَتَمَنَا مِخْيَطاً فَمَا فَوْقَهُ ، كَانَ غُلُولاً يَأتِي به يَومَ القِيَامَةِ
“Barangsiapa di antaramu kami minta mengerjakan sesuatu untuk kami, kemudian ia menyembunyikan satu alat jahit (jarum) atau lebih dari itu, maka perbuatan itu ghulul (korupsi) harus dipertanggung jawabkan nanti pada Hari Kiamat”. (HR. Muslim)
Untuk menyembuhkan penyakit mematikan ini, yang patut kita lakukan adalah memotong sampai ke akarnya. Harus ada hukuman yang membuat para koruptor itu jera, baik hukuman dalam masyarakat maupun hukuman pidana. Karena korupsi sama halnya dengan mencuri, maka hukuman yang paling tepat adalah hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Jika hal ini terus dibiarkan, maka korupsi akan menjadi karater yang mendarah daging, Untuk hal yang satu ini seharusnya tidak ada toleransi. Selain kita membutuhkan pemimpin yang mampu menegakkan keadilan yang berani mengambil keputusan tanpa embel-embel lainnya.
حَدِيثُ سَعِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنِ اقْتَطَعَ شِبْرًا مِنَ الْأَرْضِ ظُلْمًا طَوَّقَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ
Diriwayatkan dari Said bin Zaid bin Amr bin Nufail radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara dhalim, maka Allah akan mengalungkan di lehernya pada Hari Kiamat nanti dengan setebal tujuh lapis bumi”. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Kita juga harus menanamkan sikap dan jiwa kejujuran didalam diri kita sendiri, harus mampu membedakan mana perbuatan yang termasuk dalam korupsi mana yng bukan. Karena itu adalah salah satu cara yang bisa dilakukan utuk membentengi diri kita sendiri agar tidak menjadi seorang pencuri uang Negara.
Hadirin yang budiman,
Marilah kita sejenak merenung, setiap orang-orang yang melakukan korupsi bukan lah mereka yang kekurangan secara finansial tetapi mereka yang haus akan kekuasaan dan kekayaan. Mereka yang selalu merasa kurang atas apa yang telah mereka miliki.

Sebelum kita ikut terperosok ke lubang yang sama yang pasti akan  berakhir dengan penyesalan, tidak ada salahnya jika kita membentengi diri dengan tetap berpegang teguh pada kejujuran, serta selalu dekat dengan kebenaran, ajaran yang baik, dan selalu mengintrospeksi diri. Semoga kita selalu berada dijalan yang benar dan memperjuangkan hal yang benar.
Sekian ceramah saya, maaf atas segala kekurangan.
Wassalamu’aalaikum Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENYIKAPI PEMILU 2019

Pesta rakyat akan kembali digelar tahun depan (2019) berupa pilpres maupun pileg yang akan menentukan nasib negeri ke depan. Seperti ...